Perancangan Spasial Pengembangan Potensi Produk Kerajinan berbasis Pemukiman di Taman Nasional Komodo
Abstract
Kawasan TNK Sebagai daerah tujuan wisata dan menjadi pintu gerbang wisatawan yang akan berkunjung ke NTT, membutuhkan peemberdayaan potensi masyarakat dalam menghadapi kunjungan wisatawan. Beberapa produk kerajinan yang saat ini diproduksi oleh penduduk di sekitar TNK telah memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat di wilayah ini. Seperti pembuatan patung ukir Komodo, desain dan produksi kaos bergambar Komodo, telah dipasarkan kepada wisatawan yang berkunjung. Menurut data statistik Kecamatan komodo tahun 2015 ada 4 desa yang terdapat di kawasan TNK yaitu desa Komodo dengan jumlah 1842 jiwa, Pasir panjang sebanyak 1604, Pasir Putih sebanyak 1874 jiwa, dan desa Papagarang sebanyak 1576 jiwa. Jadi pada tahun 2015 total penduduk yang mendiami kawasan TNK sebesar 6896 jiwa. Dari total penduduk tersebut masih sebagain besar penduduk di kawasan ini bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan yang minim. Penelitian ini menggunakan metode analisis analisis kuantitatif, dengan memahami gejala terjadinya perubahan spasial disetiap analisa yang dibuat. Dengan menggunkan metode analisis kuantitatif maka prosedur dilakukan secara sistematis dan terukur dan didukung oleh data-data berupa angka. Pemetaan pemukiman dengan potensi produk kerajinan yang dimiliki setiap masyarakat yang ada di masing-masing wilayah adalah salah satu solusi yang membuat zonasi baru, dengan mengelompokkan masyarakat berdasarkan potensi.
Downloads
References
[2]. Manggarai Barat dalam Angka, tahun 2014
[3] Effraim Turban, R.kelly rainer,jr. Richard e.pother . 2006. Pengantar Teknologi Informasi . Salemba infotek. Jakarta
[4] Dadang M. “Definisi E-business”. Yogyakarta : Andi Offset 2011.
[5]. Chan, Syafruddin. 2003. Relationship Marketing : Inovasi Pemasaran yang Membuat Pelanggan Bertekuk Lutut.Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama
[6] Munawar, 2009, Pemodelan Visual dengan UML, Graha Ilmu, Yogyakarta
[7]. Pressman, R.(2010). Software Engineering: A Practitioner's Approach Seventh Edition. New York: McGraw Hill.
[8]. Adil, A. (2016). Analisa spasial pemetaan lokasi wisata agro, 16(1), 1–11. https://doi.org/https://doi.org/10.30812/matrik.v16i1.17
[9]. Adil, Ahmat;;Krismono, B. (2016). Perancangan sistem informasi pemasaran produk kerajinan di pulau komodo. Semnastikom, 1(1), 28–29. Retrieved from http://jurnal.stmikbumigora.ac.id/index.php/semnastikom2016/article/view/102
[10]. Hariyanto, Teguh. 2005, Pengembangan Sistem Informasi Geografis Untuk Prediksi Penggunaan Dan Perubahan Lahan Menggunakan Citra Ikonos Multispektral. Surabaya : FTSP-ITS.
[11]. Marwasta, Jaka, Priyono Dwi K, “Analisis karakteristik permukiman desa-desa pesisir di kabupaten kulonprogo”, Jurnal Forum Geografi, Vol. 21, No. 1, Juli 2007: 57 – 68
[12]. Puntodewo, Atie Dkk, “ Sistem Informasi Geografis untuk pengelolaan Sumber daya Alam”, Center for International forestry Researh, ISBN 979-3361-33-6, 2003
[13]. Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-Konsep Dasar. Bandung: Informatika.
[14]. Satria,Mitra dan Rahayu Sri, “Evaluasi kesesuaian lahan permukiman di kota Semarang Bagian Selatan”, Jurnal Teknik PWK Volume 2 Nomor 1 2013 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk