Membangun Brand Kerajinan Gerabah sebagai preservasi Eksistensi Budaya

  • Muhammad Arfa Universitas Bumigora
  • Nyoman Budi subudiarta Universitas Bumigora
  • Bayu Aji Pamungkas Universitas Pendidikan Mandalika
  • Haryono Haryono Universitas Bumigora
Keywords: Budaya, eksistensi, Kerajinan Gerabah, Preservasi

Abstract

Gerabah Penujak adalah salah satu kerajinan tangan tradisional yang terkenal dari Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Kerajinan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Sasak di Lombok dan telah diwariskan turun-temurun selama berabad-abad. Penelitian ini bertujuan untuk menghidupkan kembali brand gerabah Penujak yang mengalami penurunan drastis akibat peristiwa bom Bali tahun 2002. Brand gerabah Penujak mengalami penurunan citra di pasar nasional dan internasional, serta permintaan dan omzet penjualan yang menurun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand gerabah Penujak perlu dibangun kembali secara komprehensif dan berkelanjutan. Upaya yang dapat dilakukan meliputi memperkuat identitas dan nilai-nilai budaya gerabah Penujak, meningkatkan kualitas dan desain produk, memperluas jangkauan pasar, dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai media promosi untuk membangun brand produk gerabah Penujak yang positif dan meningkatkan pengembangan brand produk yang lebih luas.

References

[1] A. D. Nurjanah, A. N. Sabila, N. W. Ramadhani, and J. H. Gitapurwasih, “Eksistensi Kerajinan Gerabah Tradisional: Kasus Desa Wisata Edukasi Kampung Gerabah di Dusun Precet, Blitar,” Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, vol. 24, no. 2,pp. 257–266, Dec. 2022, number: 2, doi: 10.25077/jantro.v24.n2.p257-266.2022.
[2] M. Arfa, H. Haryono, and F. Fatimatuzzahra, “Kerajinan Gerabah untuk Mengangkat Citra Produk di Masa Transisi COVID 19 dengan Pendekatan SWOT,” Gorga : Jurnal Seni Rupa, vol. 12, no. 2, pp. 431–436, Dec. 2023, number: 2, doi: 10.24114/gr.v12i2.48890.
[3] A. Mahendra, “Analisis Website UNMAHA Menggunakan Google Analytics dan SEOQuake,” JUPITER: Jurnal
Penelitian Ilmu dan Teknologi Komputer, vol. 14, no. 2-b, pp. 336–344, 2022, number: 2-b. [Online]. Available: https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/jupiter/article/view/5086
[4] Emy Juniarti, Husni Mubarat, and Bobby Halim, “Perancangan Komunikasi Visual Promosi Kerajinan Gerabah
Lorong Keramik di Kota Palembang,” Jurnal Multidisiplin Madani, vol. 2, no. 10, pp. 3781–3789, Oct. 2022, doi:
10.55927/mudima.v2i10.1553.
[5] M. Arfa, B. A. Pamungkas, and H. Haryono, “Revitalisasi Motif Gerabah Penujak Melalui Kegiatan Lomba Mewarnai Gerabah Dengan Pendekatan Partisipatif,” DESKOVI: Art and Design Journal, vol. 6, no. 1, pp. 68–74, 2023. [Online]. Available: https://e-journal.umaha.ac.id/index.php/deskovi/article/view/10883
[6] N. Y. Arifin, “Perancangan Media Promosi Berbasis Web dengan Metode Waterfall: Web-Based Promotional Media Design With Waterfall Method,” Engineering and Technology International Journal, vol. 2, no. 02, pp. 106–123, 2020. [Online]. Available: https://www.mand-ycmm.org/index.php/eatij/article/view/53
[7] D. N. Aini, A. Winarno, A. Arsadi, and N. H. M. Salleh, “Pottery Craft Development: Upgrading the Traditional Combustion Management Patterns for Product Quality and Aesthetics in Pagelaran Village, Malang,” Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, vol. 51, no. 1, pp. 1–12, Feb. 2023, number: 1, doi: 10.17977/um015v51i12023p1.
[8] C.-L. Lu, T.-s. Huang, and Fang-Lin, “The Intersection of Potters and Environmental Sustainability - Pottery Glaze Cases,” E3S Web of Conferences, vol. 93, p. 02006, 2019, doi: 10.1051/e3sconf/20199302006.
[9] W. Indiarti and N. Nurchayati, “Olah Rasa Timur Jawa: Strategi Preservasi Warisan Budaya Lintas Generasi,” JATI
EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik Dan Pengabdian Masyarakat), vol. 3, no. 2, p. 168, 2019. [Online]. Available:https://www.academia.edu/download/82606518/158.pdf
[10] A. S. Buana, A. H. Bestari, A. Nuladani, V. A. Sari, Z. Navida, A. E. Amanda, L. N. Khansa, M. M. Putri, P. P. Alkahf,
and S. R. Giyarsih, M.Si., “Preservasi Warisan Budaya dan Religi Makam Sunan Pandanaran di Kecamatan Bayat dalam Meningkatkan Ekonomi Lokal Melalui Sistem Creative Village,” JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), vol. 10, no. 1, Mar. 2023, doi: 10.20527/jpg.v10i1.12879.
[11] S. E. Kusuma, “Koperasi Sebagai Alat Pembangunan Ekonomi Lokal: Kajian 5 Koperasi di Amerika, Australia, dan Eropa,” Management and Sustainable Development Journal, vol. 4, no. 1, May 2022, doi: 10.46229/msdj.v4i1.428.
[12] T. Makmur, D. Suadi, and D. Samsudin, “Kajian Preservasi di Indonesia,” UNILIB : Jurnal Perpustakaan, vol. 12, no. 1, pp. 54–69, Apr. 2021, doi: 10.20885/unilib.vol12.iss1.art6.
[13] A. A. Prasetyo, “Preservasi Digital sebagai Tindakan Preventif untuk Melindungi Bahan Pustaka sebagai Benda Budaya,” Tibanndaru : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, vol. 2, no. 2, p. 54, Jan. 2019, doi: 10.30742/tb.v2i2.554.
[14] L. Wati, “Model Preservasi dan Pemanfaatan Candi Awang Maombiak Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat,” Jurnal Hamsa, vol. 1, no. 1, pp. 62–79, Jun. 2022, number: 1. [Online]. Available: https://online journal.unja.ac.id/hamsa/article/view/19553
[15] H. Suroto, “Tradisi Pembuatan Gerabah di Desa Ngrencak Kabupaten Trenggalek [Traditional Pottery of Ngrencak,
Trenggalek Regency],” Jurnal Penelitian Arkeologi Papua dan Papua Barat, vol. 9, no. 2, pp. 229–236, May 2018, doi:
10.24832/papua.v9i2.217.
[16] I. A. G. Artayani, “Kerajinan Gerabah Desa Pejaten: Adaptabilitas Perajin Tradisi di Era Globalisasi,” Hastagina: Jurnal Kriya dan Industri Kreatif, vol. 1, no. 01, pp. 43–49, 2021. [Online]. Available: https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/hastagina/ article/view/72
[17] S. Qolbiyah, “Pengelolaan pemeliharaan citra melalui pameran: Studi kasus Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Indonesia,” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Aug. 2018. [Online]. Available: https://digilib.uinsgd.ac.id/16383/
[18] M. Arfa and S. Kasim, “Eksistensi Kesenian Wayang Sasak Ajar Wali di Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal Imajinasi, vol. 6, no. 1, p. 38, Jun. 2022, doi: 10.26858/i.v6i1.32621.
Published
2024-06-20
How to Cite
Arfa, M., subudiarta, N., Pamungkas, B., & Haryono, H. (2024). Membangun Brand Kerajinan Gerabah sebagai preservasi Eksistensi Budaya. Jurnal SASAK : Desain Visual Dan Komunikasi, 6(1), 220-230. https://doi.org/https://doi.org/10.30812/sasak.v6iNo%201.3947
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)