Hubungan Asupan Protein dan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Keluarga Nelayan
Abstract
Anak usia sekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa namun kelompok ini merupakan salah satu kelompok rentan masalah gizi. Berdasarkan observasi yang dilakukan di desa Bagan Asahan Pekan, status gizi kurang pada anak sekolah dasar sebesar 11% dan diatas rata-rata nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan protein dan pola makan dengan status gizi anak keluarga nelayan. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dan dilakukan di Desa Bagan Asahan Pekan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, sampel sebanyak 73 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Semi Quantitativ Food Frequency Questionnaire, status gizi dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Analisis data menggunakan uji rank spearman dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan asupan protein siswa baik sebesar 31.5%. Pola makan yang terbentuk adalah pola makan prudent dan western. Status gizi baik sebesar 79.5%. Uji rank spearman menunjukkan ada hubungan signikan antara asupan protein, pola makan prudent, dan pola makan western dengan status gizi. Analisis uji regresi linear berganda terdapat hubungan signikan antara asupan protein dan pola makan dengan status gizi anak sekolah. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,639 menunjukkan asupan protein dan pola makan mempengaruhi status gizi sebesar 63.9%.
References
[2] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019.
[3] A. E. D. Widia, Lidia, Ningsih, and Rusmiati, “Hubungan Antara Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Posyandu Desa Manunggal Wilayah Kerja Puskesmas Batulicin 1 Kecamatan Karang Bintang,” Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., vol. 1, no. 1, pp. 63–68, 2016, [Online]. Available: https://jurnal-kesehatan.id/index.php/JDAB/article/view/34/34
[4] D. A. Wicaksana and R. H. Nurrizka, “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Anak Usia Sekolah di SDN Bedahan 02 Cibinong Kabupaten Bogor Tahun 2018,” Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, vol. 11, no. 1, pp. 35–48, 2019.
[5] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020.
[6] D. D. Anissa and R. K. Dewi, “Peran Protein: ASI dalam Meningkatkan Kecerdasan Anak untuk Menyongsong Generasi Indonesia Emas 2045 dan Relevansi Dengan Al-Qur’an,” Jurnal Tadris IPA Indonesia, vol. 1, no. 3, pp. 427–435, 2021, doi: 10.21154/jtii.v1i3.393.
[7] K. Rofidah et al., “Membangun Kesehatan Dari Dalam Dengan Menu Sehat Berprotein Tinggi,” Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi, vol. 2, no. 3, pp. 06–19, 2024, [Online]. Available: https://prin.or.id/index.php/jig/article/view/2933
[8] C. V. Makikama, P. A. . Kawatu, and M. I. Punuh, “Hubungan Antara Asupan Protein Dengan Status Gizi Pada Anak Kelas 4 Dan 5 Sd Inpres Matungkas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara,” Kesehatan Masyarakat, vol. 6, no. 4, pp. 1–7, 2017.
[9] I. I. Angela, M. I. Punuh, N. S. H. Malonda, F. Kesehatan, M. Universitas, and S. Ratulangi, “Hubungan Antara Asupan Energi Dan Protein Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kombos Kota Manado,” Kesmas, vol. 6, no. 2, p. 10/10, 2016.
[10] A. Asmini, A. I. Arfah, A. F. Arifin, A. Safitri, and N. Laddo, “Hubungan Pola Makan Terhadap Status Gizi Anak Sekolah Dasar,” Fakumi Medical Journal, vol. 1, no. 1, pp. 54–59, 2021.
[11] R. P. Sari and A. Pratiwi, “Mengkaji Perbedaan Konsumsi Kalori dan Protein pada Perkotaan dan Pedesaan di Daerah Sumatera Utara,” Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi, vol. 8, no. 1, pp. 41–47, 2020, doi: 10.32672/jss.v8i1.2070.
[12] D. R. Dhanny and S. Sefriantina, “Hubungan Asupan Energi, Asupan Protein dan Status Gizi terhadap Kejadian Tuberkulosis pada Anak,” Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), vol. 2, no. 2, p. 58, 2022, doi: 10.24853/mjnf.2.2.58-68.
[13] A. N. Walker et al., “Healthy eating habits and a prudent dietary pattern improve Nanjing international students’ health-related quality of life,” Frontiers in Public Health, vol. 11, no. November, pp. 1–11, 2023, doi: 10.3389/fpubh.2023.1211218.
[14] L. L. Strate, B. R. Keely, Y. Cao, K. Wu, E. L. Giovannucci, and A. T. Chan, “Western Dietary Pattern Increases, Whereas Prudent Dietary Pattern Decreases, Risk of Incident Diverticulitis in a Prospective Cohort Study,” Gastroenterology, vol. 152, no. 5, pp. 1023–1030, 2017, doi: 10.1053/j.gastro.2016.12.038.Western.
[15] Y. Yunita, N. M. W. Sukanty, and F. Ariani, “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Di Wilayah Pesisir Kota Mataram,” Jurnal Ganec Swara, vol. 17, no. 4, pp. 1966–1974, 2023, [Online]. Available: http://journal.unmasmataram.ac.id/index.php/GARA
[16] R. K. Nagari and T. S. Nindya, “Tingkat Kecukupan Energi, Protein Dan Status Ketahanan Pangan Rumah Tangga Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Usia 6-8 Tahun,” Amerta Nutrition, vol. 1, no. 3, p. 189, 2017, doi: 10.20473/amnt.v1i3.6245.
[17] R. P. Anjani and A. Kartini, “Perbedaan Pengetahuan Gizi, Sikap dan Asupan Zat Gizi Pada Dewasa Awal,” Journal of Nutrition College, vol. 2, no. 3, pp. 312–320, 2013, [Online]. Available: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
[18] S. Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, Indonesia: Gramedia, 2009.
[19] P. A. Arza and L. Nola Sari, “Hubungan Konsumsi Sayur Dan Buah Dengan Status Gizi Pada Remaja Di Smp Kabupaten Pesisir Selatan,” Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, vol. 12, no. 2, pp. 136–141, 2021, doi: 10.34035/jk.v12i2.758.
[20] F. H. Fadhilah, B. Widjanarko, and Z. Shaluhiyah, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Makan Pada Anak Gizi Lebih Di Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas Poncol Kota Semarang,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 6, no. 1, pp. 2356–3346, 2018, [Online]. Available: http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
[21] D. O. Anggiruling, I. Ekayanti, and A. Khomsan, “Factors Analysis of Snack Choice, Nutrition Contribution and Nutritional Status of Primary School Children,” Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, vol. 15, no. 1, pp. 81–90, 2019, doi: 10.30597/mkmi.v15i1.5914.
[22] F. C. Wulandari and W. Utami, “Hubungan Konsumsi Susu dengan Status Gizi Siswa di SD Negeri 2 Borokulon, Kecamatan Banyuurip, Kabupaten Purworejo,” Jurnal Komunikasi Kesehatan, vol. 6, no. 2, pp. 1–10, 2022, doi: doi.org/10.56772/jkk.v6i2.78.
[23] K. Noviani, E. Afifah, and D. Astiti, “Kebiasaan jajan dan pola makan serta hubungannya dengan status gizi anak usia sekolah di SD Sonosewu Bantul Yogyakarta,” Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), vol. 4, no. 2, p. 97, 2016, doi: 10.21927/ijnd.2016.4(2).97-104.
[24] P. Octaviani, M. Dody Izhar, and A. Amir, “Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di SD Negeri 47/IV Kota Jambi,” Jurnal Kesmas Jambi, vol. 2, no. 2, pp. 56–66, 2018, doi: 10.22437/jkmj.v2i2.6554.
[25] R. Manuhutu, D. U. Purnamasari, and E. Dardijiti, “Status Kecacingan Terhadap Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Limpakuwus,” Jurnal Kesmas Indonesia, vol. 9, pp. 46–55, 2017.
[26] S. Kokkou, V. Notara, A. Kanellopoulou, A. Lagiou, and D. Panagiotakos, “Protein Intake, Source and Effect on Children’s Weight Status: An Epidemiological Study in Greece,” Children, vol. 10, no. 10, pp. 1–9, 2023, doi: 10.3390/children10101606.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.