Analisis Uji Fisik dan Uji Kimia Cabai Rawit yang Dikeringkan dengan Berbagai Variasi Suhu Menggunakan Mesin Dehydrator
Abstract
Cabai salah satu tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi dan berpotensi untuk terus dikembangkan namun cabai rawit merupakan jenis buah yang mudah rusak, oleh karena itu diperlukan penanganan pasca panen yang tepat, salah satunya dengan pengeringan mengunakan variasi suhu mengunakan mesin dehydrator dengan lama waktu pengeringan 8 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan yang berbeda 60, 70, dan 80°C terhadap analisis fisik (susut bobot) dan analisis kimia (kadar air, kandungan vitamin C dan capsaicin) pada cabai rawit yang di keringkan menggunakan mesin dehydrator. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu mempengaruhi penurunan susut bobot pengeringan dan penurunan kadar air cabai rawit. Hasil pelnellitian pelngelringan cabai rawit delngan alat pelngelringan dehydrator melnulnjulkkan adanya pelngarulh pelrlakulan sulhul pada pelngelringan telrhadap sulsult bobot, kadar air, kandulngan vitamin C, dan kandulngan capsaicin. Belrdasarkan hasil pelnellitian didapatkan pelnulrulnan sulsult bobot dan kadar air pelngelringan cabai rawit telrbaik telrdapat pada sulhul 80°C delngan pelnulrulnan sulsult bobot selbelsar 98.11 dan 12.28% dengan kandungan vitamin C selbelsar 18.36 gram dan kandulngan capsaicin selbelsar 0.96 gram. Penurunan kadar air pada suhu 80℃ hampir mencapai kadar air SNI (12%).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.