Hubungan antara Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Narmada Lombok Barat
Abstract
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat, hipertensi merupakan penyebab
kematian tertinggi atau disebut the silent killer, karena hipertensi adalah pembunuh yang
tersembunyi. Seseorang dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Beberapa faktor risiko yang diduga berperan
dalam terjadinya hipertensi antara lain: pola makan, status gizi, dan aktivitas fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian
hipertensi pada lansia di Puskesmas Narmada Lombok Barat. Penelitian ini bersifat
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, mengumpulkan data primer
dengan menggunakan kuesioner dan mengumpulkan data sekunder dari catatan data
pasien di Puskesmas Narmada Lombok Barat. Jumlah sampel 59 responden dengan
teknik simple random sampling. Hasil analisis dengan chi square menyatakan terdapat
hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia
(p=0,031). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara status
gizi dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Narmada Lombok Barat.
Disarankan kepada masyarakat khususnya pada usia lanjut agar lebih menjaga kondisi
kesehatan terutama yang menderita hipertensi untuk mematuhi anjuran menghindari
makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti ikan asin, makanan yang
diawetkan dan makanan olahan serta aktivitas fisik ditingkatkan.
References
[2] Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
[3] Ardiyanto, R.. (2014). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT), Aktivitas Fisik, Rokok, Konsumsi Buah, Sayur dan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Pulau Kalimantan. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Esa Unggul Jakarta.
[4] Donlon, Barbara C. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 2. (Halaman. 11-17). EGC. Jakarta.
[5] Dalimartha. S. (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
[6] Arif, D., Rusnoto, R., Hartinah, D. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada lansia di Pusling Desa Klumpit UPT Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus. JIKK (Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 4(2), 18-34.
[7] Carlson, D. J., Dieberg, G., Hess, N. C., Millar, P. J., & Smart, N. A. (2014). Isometric exercise training for blood pressure management: A https://doi.org/10.1016/j.mayocp.20 13.10.030.
[8] Rihiantoro, T dan Widodo, M.(2017). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang. Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 2.
[9] Asrinawati, & Norfai, (2014). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Hiperetensi pada Lansia Di Posyandu Lansia KakakTua di Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNISKA.
[10] Nugraheni, dkk (2019). Jurnal Hubungan Berat Badan dan Tekanan Darah Pada Lansia. Universitas Sebelas Maret.
[11] Aquarista, M.F., & Hadi, Z. (2017).Hubungan Kebiasaan Olahraga Dan Status Gizi Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat Jalan di Puskesmas Kelayan Dalam Banjarmasin.Jurnal Ilmiah dan Pendidikan Sosial.Vol.3. No. 2.
[12] Fitriana,R., Rohmati, N., & Sulistiyana, (2015). The Correlation Between Food Consumption and Nutritional Status with the Incident of Hypertension among Elderly (Study in the Integrated Health Care of Elderly Working Areas Wuluhan Primary Health Center of Jember District). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
[13] Maryam, dkk. (2011). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
[14] Siti Nuryati. (2009). Gaya Hidup dan Status Gizi Serta Hubungannya Dengan Hipertensi dan Diabetes Melitus Pada Pria dan Wanita Dewasa di DKI Jakarta. Sekolah Pascasarjana Institut
[15] Marlina, Y., Huryati, E. dan Soenarto, Y. 2016. Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Pelajar SMA. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 12(4): 160-167
[16] Ratnaningrum,Y,S,P,D (2015). Jurnal Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Bayolali. Universits Muhammadiyah Surakata. Di Unduh 19 Juli 2020.
[17] Legi, N. N. (2015). Hubungan Status Gizi Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. JIK, Volume 9 No. 2.
[18] Ratna. (2012). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Jakarta; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI Jakarta.
[19] Corwin. (2011). Faktor-faktor Resiko Penyakit Hipertensi.
[20] Putriastuti, L. 2016. Analisis Hubungan Antara Kebiasaan Olahraga Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Usia 45 Tahun Keatas. Jurnal Berkala Epidemiologi. 4(2): 225–236.
[21] Karyadi. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner. Jakarta: Gramedia 2006.
[22] Manampiring, A. E. 2008. Hubungan Status Gizi dan Tekanan Darah Pada Penduduk Usia 45 Tahun ke Atas di Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea Kota Manado. Laporan Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas SAM Ratulangi Manado.
[23] Asrinawaty, Norfai. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Hipertensi Lansia Di Posyandu Lansia Kakaktua Wilayah Kerja Puskesmas Pelambuan. Jurnal: An Nadaa, Vol 1 No.1, Juni 2014, hal 32-36.
[24] Ramayulius, Rita. 2010. Menu Dan Resep Penderita Hipertensi. Jakarta : plus.
[25] Halim, R., & Suzan, R. (2018). Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Lansia Dengan Penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi serta Pemeriksaan Kadar Gula Darah dan Tekanan Darah. 1, 70–73.
[26] Lestari, M. W., & Weta, I. W. (2017). Status gizi lansia berdasarkan pengetahuan dan aktivitas fisik, di wilayah kerja Puskesmas.
[27] Bahri, A. S., Putra, F. A., Suryanto, M. S., & Sumber, K. (2017). Lansia Dengan StatusGizi Di Posyandu Lansia. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia, 10(1), 65–77.
[28] Rohmawati, N., Asdie, A. H., & Susetyowati, S. (2015). Tingkat kecemasan, asupan makan, dan status gizi pada lansia di Kota Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia,12(2), 6
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.