Rancang Bangun Sistem Informasi Self Acreditation Berbasis Online
Abstract
Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat BP-PAUDDIKMAS Nusa Tenggara Barat (NTB) melihat akreditasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih dilakukan secara manual oleh Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Nonformal (BAN-PNF), maka dilakukan inovasi berbasis teknologi informasi dengan nama Self Akreditasi Dalam Jaringan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (SADAR PKBM) yang berbasis online. Penelitian fokus pada sistem pengajuan akreditasi oleh PKBM secara mandiri sebelum mengajukan akreditasi secara manual. Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan penilaian akreditasi PKBM sebelum mengajukan akreditasi dan juga meningkatkan ektifitas dan efisiensi dalam penilaian akreditasi serta pengembangan SADAR PKBM berbasis online sangat membantu PKBM. Penilaian SADAR PKBM mencakup 8 aspek penilaian, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian. Metode System Development Life Cycle (SDLC) digunakan dengan teknik terstruktur dan teknik Prototyping untuk membuat deskripsi secara sistimatis dan akurat dengan cara mencari informasi faktual sesuai standar akreditasi yang mendetail dan mengidentifikasi masalah-masalah untuk justifikasi keadaan dan kondisi penilaian yang digunakan assesor dalam menjalankan tugasnya. Hasil aplikasi SADAR PKBM agar PKBM menyadari pentingnya mutu yang tolok ukurnya adalah akreditasi, sehingga hasil SADAR PKBM dapat digunakan sebagai persiapan sebelum mengajukan akreditasi.
Downloads
References
[2] M. N. Darlan, “Management of Community Learning Activities Center ( CLAC ) in District Kotawaringin Timur,” J. Nonform. Educ., vol. 3, no. 2, pp. 125–131, 2017.
[3] “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.”
[4] “Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,” no. 1, 2003.
[5] “Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal,” 2013.
[6] “Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal,” 2007.
[7] “Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akreditasi Pendidikan Non Formal Tahun 2010,” 2010.
[8] “Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,” 2013.
[9] BAN-PNF, “Instrumen Akreditasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),” 2014.
[10] B. P. D. PNF, “Rubrik Penilaian Program dan Satuan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),” 2014.
[11] D. D. Fehrenbacher, “Perceptions of information quality dimensions from the perspective of commodity theory,” Behav. Inf. Technol., vol. 35, no. 4, pp. 254–267, 2016.
[12] S. Ghosh, B. Naik, and X. Li, “IS Course Success in Liberal Arts Institutions - What’s the Formula?,” J. Inf. Syst. Educ., vol. 25, no. 3, pp. 189–200, 2014.
[13] M. A. Chaudhary, “Exploring the Role of Distributed Learning in Distance Education At Allama Iqbal Open University :,” Turkish Online J. Distance Educ., no. January, pp. 89–101, 2015.
[14] I. Arpaci, “The Role of Self-Efficacy in Predicting Use of Distance Education Tools and Learning Management Systems,” Turkish Online J. Distance Educ., no. January, pp. 52–62, 2017.
[15] M. Tajuddin, Z. A. Hasibuan, A. Manan, and N. N. Jaya, “Wireless-Based Education Information System in Mataram: Design and Implemntation,” Creat. Commun. Innov. Technol., vol. 5, no. 3, pp. 329–344, 2012.
[16] B. P. dan PNF, “Kisi-kisi instrumen akreditasi pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM),” 2014.
[17] D. Y. P. Sugiharto and R. B. Kusumandari, “Model Development in the Context of Vocational Village Community Empowerment in Central Java,” Int. J. Inf. Educ. Technol., vol. 6, no. 7, pp. 564–569, 2016.
[18] M. Tajuddin and A. Manan, “Rancang bangun sistem informasi monitoring satuan kerja dalam rangka,” Matrik STMIK Bumi Gora Mataram, vol. 15, no. 1, pp. 35–44, 2004.
[19] R. Fitriani and M. Tajuddin, “Desain Sistem Informasi Sekolah Berbasis Android,” Matrik, vol. 16, no. 1, pp. 12–21, 2016.
[20] K. Muhammad Tajuddin, Umar Nimran, Endang Siti Astuti, Kesuksesan Sistem Informasi Perguruan Tinggi dan Good University Governance (Sebuah Kajian Empiris di Perguruan Tinggi). Malang: University of Brawijaya Press, 2016.
[21] M. Tajuddin, H. Husnan, A. Manan, and N. N. Jaya, “Wireless-Based Integrated Information System between Private Higher Education Institutions and Local Government,” Int. J. Sci. Eng. Investig., vol. 2, no. 15, pp. 58–63, 2013.
[22] M. Tajuddin and A. A. Abdul Manan, “Studi Kasus Model Strategi Pemasaran Terintegrasi BerbasisTeknologi Informasi di Nusa Tenggara Barat,” J. Ilm. KURSOR, vol. 6, no. 2, pp. 65–76, 2011.
[23] M. Tajuddin, U. Nimran, and E. S. Astuti, “Influence of Transformational Leadership and Success of Information System on Good University Governance,” J. Basic Appl. Sci. Res., vol. 2, no. 12, pp. 12492–12501, 2012.
[24] M. Tajuddin, M. S. Wedastra, A. Manan, and N. N. Jaya, “Indonesian Manpower of Lombok Information System and Enterpreneurship Empowerment Model,” Int. J. Sci. Eng. Investig., vol. 2, no. 20, pp. 113–121, 2013.