Pengungkapan Lingkungan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kriteria keberlanjutan perusahaan pertambangan pada aspek lingkungan secara deskriptif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilakukan pada perusahaan pertambangan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Data perusahaan diambil dari laporan keberlanjutan dan laporan tahunan perusahaan periode 2018. Untuk mengukur pengungkapan lingkungan, digunakan metode check list dengan GRI Standar sebagai pedoman penilaian. Cara penggunaan metode ini yaitu jika item lingkungan diungkapkan di dalam laporan keberlanjutan atau laporan tahunan maka akan diberi skor 1, jika tidak diberi 0. Hasil penelitian menunjukan aspek lingkungan yang paling banyak diungkapkan adalah Air Limbah dan Limbah (30 item), Energi (29 item), Keanekaragaman Hayati (26 item), Emisi (18 item), Kepatuhan Lingkungan (12 item), Air (9 item), Material (7 item) dan Penilaian Lingkungan Pemasok (3 item). Sedangkan indikator lingkungan yang paling banyak diungkapkan adalah tentang limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan (16 item), pengungkapan ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidup (12 item), tentang pengurang konsumsi energi (10 item) dan habitat yang dilindungi atau direstorasi (10 item). Kemudian perusahaan dengan pengungkapan tertinggi adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (16 item), disusul oleh PT Aneka Tambang (ANTM) 15 item, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 14 item.
References
ANTAM. (2018). Laporan Keberlanjutan: Memperkuat Paradigma Keberlanjutan.
Bani-Khalid, T., Kouhy, R., & Hassan, A. (2017). The Impact of Corporate Characteristics on Social and Environmental Disclosure (CSED): The Case of Jordan. Journal of Accounting and Auditing: Research & Practice, 2017, 1–29. https://doi.org/10.5171/2017.369352
BUMI. (2018). Laporan Keberlanjutan: Kerja Nyata Untuk Negeri.
Elnusa. (2018). Laporan Keberlanjutan 2018: Membangun Keberlanjutan Bersama (2018th ed., p. 133). PT Elnusa Tbk.
Fajriah, N. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Lingkungan (Environmental Disclosure) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012).
Guitarra, P. (2022). Kebutuhan Batu Bara Dalam Negeri Bisa 208,5 Juta Ton di 2025. CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220217173759-4-316265/kebutuhan-batu-bara-dalam-negeri-bisa-2085-juta-ton-di-2025
INCO. (2018). Laporan Keberlanjutan 2018: Continuing Our Sustainable Way for The Next Decade (2018th ed.). PT Vale Indonesia Tbk.
MedcoEnergi. (2018). Laporan Keberlanjutan 2018: Pertumbuhan Berkelanjutan (2018th ed., p. 117). PT Medco Energi Internasional Tbk.
Nurlaila, Lubis, A. F., Bukit, R., & Fachruddin, K. A. (2017). The influence of stakeholder pressure and environmental performance on corporate social and enviromental disclosureand its implication on the value of the firm : (The study on mining companies listed at Indonesia stock exchange in 2011-2015). International Journal of Economic Research, 14(15), 353–369.
PTBA. (2018). Laporan Keberlanjutan 2018: Roadmap to Sustainable Value Creation (2018th ed.). PT Bukit Asam Tbk.
Sayuti, A. (2020). Pengungkapan Lingkungan: Studi Pada Struktur Kepemilikan dan Tipe Industri. UNIVERSITAS MATARAM.
Sayuti, A., Sukma, P., & Aprianto, D. (2021). Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Lingkungan. Riset, Ekonomi, Akuntansi Dan Perpajakan (Rekan), 2(2), 109–120. https://doi.org/10.30812/rekan.v2i2.1467
TIMAH. (2018). Laporan Keberlanjutan: Penguatan Daya Saing Global Melalui Strategi Keberlanjutan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.