Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja
Abstract
Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami masalah gizi, seperti anemia, gizi kurang dan gizi lebih. Hal ini dikarenakan pada usia remaja tahap pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sehingga membutuhkan asupan zat gizi yang optimal, guna menjaga status gizi yanag baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro dengan status gizi remaja. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik sampel menggunakan purposive sampling, dan diperoleh sebanyak 91 sampel remaja. Data asupan zat gizi makro diperoleh menggunakan kuesioner food Recall 2x24 jam, data status gizi di ukur berdasarkan z-score (IMT/U). Analisa data menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki status gizi baik (68,1%), kategori energi kurang sebanyak 86,8%, kategori asupan protein sangat kurang sebanyak 72,5%, kategori asupan karbohidrat baik sebanyak 44%, dan kategori asupan lemak baik sebanyak 44%. Hasil analisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi menunjukkan nilai p value energi (0.107 > 0.05), asupan protein (0.144 > 0.05), asupan karbohidrat (0.051 > 0.05), asupan lemak (0292 > 0.05). Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi remaja.
References
[2] I. Mardalena, Dasar-dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2021. [Online]. Available: http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7975/1/Buku Dasar-Dasar Ilmu Gizi Dalam Keperawatan.pdf
[3] Y. Sunardi, Sehat & Cerdas untuk Remaja: Panduan Nutrisi Otak dan Tubuh Ideal untuk Remaja. Jakarta, Indonesia: Andi Offset, 2017.
[4] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Remaja Sehat Penuh Gizi, vol. 11, no. 1. Jakarta, Indonesia: Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, 2019. [Online]. Available: https://repository.kemkes.go.id/book/613
[5] I. Yunawati et al., Gizi Dalam Daur Kehidupan Penerbit. Jakarta, Indonesia: CV. EUREKA MEDIA AKSARA, 2023. [Online]. Available: https://repository.penerbiteureka.com/media/publications/564355-gizi-dalam-daur-kehidupan-9f76dc43.pdf
[6] T. C. Sandala, M. I. Punuh, and Y. Sanggelorang, “Gambaran Pengetahuan Tentang Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri di SMA Negeri 3 Manado,” Jurnal KESMAS, vol. 11, no. 2, pp. 176–181, 2022.
[7] I. Rahmat, “Pengaruh Pendidikan Ibu Dengan Status Gizi Siswa Di Smk Bina Sehat Nusantara Kabupaten Bone Tahun 2022,” Jurnal Suara Kesehatan, vol. 8, no. 1, pp. 65–70, 2022, doi: 10.56836/journaliskb.v8i1.57.
[8] N. J. Adawiah, I. Avianty, and M. M. Sari, “Hubungan Faktor Sosiodemografi Dengan Status Gizi Pada Bogor Tahun 2018,” Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, vol. 2, no. 1, pp. 51–58, 2019, doi: 10.32832/pro.v2i1.1789.
[9] T. Nurmala and A. Faridi, “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Asupan Energi , Zat Gizi Makro Dan Status Gizi Siswi Di SMA Negeri 1 Bantarujeg Majalengka,” Junal Pustaka Padi, vol. 3, no. 1, pp. 20–26, 2024, [Online]. Available: https://jurnal.pustakagalerimandiri.co.id/index.php/pustakapadi/article/view/707
[10] I. K. Ristanti, D. Ayu, A. Nafies, N. W. Prasiwi, and E. Janatul, “Hubungan Asupan Protein dengan Status Gizi pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Kabupaten Tuban,” Jurnal Mitra Kesehatan (JMK), vol. 06, no. 02, pp. 139–148, 2024, doi: 10.47522/jmk.v6i2.297.
[11] S. A. Taufik, Y. Hasanah, and S. Nita, “Hubungan Antara Asupan Makronutrien dan Status Gizi dengan Perawakan pada Anak Usia 3-6 Tahun di Kota Palembang,” Sriwijaya Journal of Medicine, vol. 4, no. 3, pp. 214–219, 2021, doi: 10.32539/sjm.v4i3.140.
[12] S. Almatsier, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta, Indonesia: Gramedia, 2009.
[13] C. N. Rarastiti, “Hubungan Tingkat Kecukupan Karbohidrat dengan Status Gizi pada Remaja,” Indonesian Journal of Nutrition Science and Food, vol. 2, no. 1, pp. 30–34, 2023, [Online]. Available: http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/IJNuFo/about
[14] A. Z. Z. Putri, Mayesti Akhriani, Alifiyanti Muharramah, and Abdullah, “Hubungan Tingkat Kecukupan Lemak dan Karbohirat Dengan Status Gizi Pada Remaja Putri,” Jurnal Gizi Aisyah, vol. 6, no. 1, pp. 85–90, 2023, doi: 10.30604/jnf.v6i1.817.
[15] R. I. Dina Febriani R Parewasi, H. Hidayanty, V. Hadju, and S. M. Battung, “Hubungan Asupan Energi Dan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja Putri Pesantren Darul Aman Gombara,” JGMI: The Journal of Indonesian Community Nutrition, vol. 10, no. 1, p. 4, 2021.
[16] R. Winerungan, M. I. Punuh, and S. Karwengian, “Hubungan Antara Asupan Energi Dengan Status Gizi Pada Pelajar SMP di Wilayah Malalayang I Kota Manado,” Jurnal KESMAS, vol. 7, no. 5, 2018.
[17] D. Limboto, M. Punuh, and N. S. H. Malonda, “Hubungan Antara Asupan Energi dengan Status Gizi Pada Siswa di SMA Negeri 7 Manado,” Jurnal Bios Logos, vol. 14, no. 1, pp. 1–8, 2024, doi: 10.35799/jbl.v14i1.51027.
[18] K. Cashin and L. Oot, Guide to Anthropometry: A Practical Tool for Program Planners, Managers, and Implementers. 2018.
[19] E. Widnatusifah, S. Battung, B. Bahar, N. Jafar, and M. Amalia, “Gambaran Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Remaja Pengungsian Petobo Kota Palu,” Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia: The Journal of Indonesian Community Nutrition, vol. 9, no. 1, pp. 17–29, 2020, doi: 10.30597/jgmi.v9i1.10155.
[20] Purbowati and P. Afiatna, “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Obesitas Sentral Pada Tenaga Kerja Laki-Laki,” Jurnal Gizi Dan Kesehatan, vol. 10, no. 23, pp. 80–86, 2018, doi: 10.35473/jgk.v10i23.46.
[21] A. Rahmayanti, Y. Petrika, and I. Jaladri, “Gambaran Asupan Zat Gizi Makro Dan Status Gizi Pada Remaja Di Sma Negeri 1 Sungai Ambawang,” Media Gizi Khatulistiwa, vol. 1, no. 2, pp. 36–41, 2024, doi: 10.2804/mgk.1811.1004.
[22] V. Herawati, “Hubungan Asupan Energi Protein dan Pengetahuan tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Remaja di Posyandu Remaja Desa Pangkalan Jambi Kecamatan Bukit Batu,” Jurnal Kesehatan Tambusai, vol. 4, no. 1, pp. 65–77, 2023, doi: 10.31004/jkt.v4i1.12105.
[23] A. Thene, L. Jutomo, and G. T. S. Oematan, “Hubungan Asupan Protein Dengan Status Gizi Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kupang,” Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan, vol. 12, no. 1, pp. 48–57, 2023, doi: 10.51556/ejpazih.v12i1.229.
[24] M. P. Putri, D. Dary, and G. Mangalik, “Asupan Protein, Zat Besi Dan Status Gizi Pada Remaja Putri,” Journal of Nutrition College, vol. 11, no. 1, pp. 6–17, 2022, doi: 10.14710/jnc.v11i1.31645.
[25] D. Khoerunisa and I. Istianah, “Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja,” Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan, vol. 2, no. 1, pp. 51–61, 2021, doi: 10.54771/jakagi.v2i1.236.
[26] C. Rorimpandei, N. Kapantow, and N. Malonda, “Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi pada Remaja Putri di Desa Kayuuwi dan Kayuuwi Satu Kecamatan Kawangkoan Barat,” Jurnal KESMAS, vol. 9, no. 4, pp. 125–130, 2020.
[27] A. F. Nurhayati, K. C. Palupi, E. Y. Mulyani, P. Ronitawati, L. Sitoayu, and M. Sapa’ang, “Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Cairan, Kualitas Diet, Akses Pangan Serta Aktivitas Fisik Dan Status Gizi Pengendara Ojek Online Tangerang,” Journal of Nutrition College, vol. 13, no. 2, pp. 152–162, 2024, doi: 10.14710/jnc.v13i2.41223.
[28] A. Handin, M. I. Panji, and N. H. Karin, “Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Pada Pelajar Putri Smp Negeri 10 Kota Manado.,” Pharmacon, vol. 4, no. 4, pp. 303–308, 2020.
[29] Z. Z.R, P. E. Sudiarti, R. R. Lestari, and D. Yuristin, “Hubungan Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) Dan Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Wilayah Kecamatan Bangkinang Kota,” Jurnal Ners Universitas Pahlawan, vol. 8, no. 23, pp. 159–166, 2024.
[30] Z. Setiyaningrum, “Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Remaja Putri di Pondok Pesantren Firdaus,” Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK), vol. 3, no. 01, pp. 1–8, 2021, doi: 10.46772/jigk.v3i01.559.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.