Variasi Suhu Pengeringan Menggunakan Oven terhadap Mutu Kerupuk Rumput Laut
Abstract
Sumbawa besar merupakan daerah penghasil rumput laut jenis (Eucheuma cottonii) yang dibudidayakan oleh
petani rumput laut setempat. Kerupuk rumput laut ini salah satu produk hasil olahan di Desa kaung, rumput laut ini diolah melalui proses perendaman, perebusan, pengukusan dan yang paling penting yaitu proses pengeringan karena dapat mempengaruhi kandungan kimia dari kerupuk rumput laut yang dihasilkan, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pengeringan terhadap mutu kerupuk rumput laut (Eucheuma Cottonii)". Metode penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di laboratorium dan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu suhu (60oC, 65oC dan 70oC). Analisis data menggunakan uji Anova. Hasil penelitian pengeringan kerupuk rumput laut pada ketiga suhu pengeringan (60oC, 65oC dan 70oC) menunjukkan pada suhu pengeringan 70oC merupakan pengeringan terbaik karena mampu menurunkan kadar air lebih banyak yaitu 6.46%, kadar abu yang relatif rendah yaitu 2.03%, kadar lemak sebesar 0.32% dan karbohidratnya 89.38% lebih tinggi dibanding suhu pengeringan lainnya, p value = 0.000 < 0.05 yang artinya ada pengaruh variasi suhu pengeringan terhadap mutu kerupuk rumput laut.
References
2019. [Online]. Available: http://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/25891
[2] I. S. D. Ardani and Y. R. Buwono, “Studi Mutu Kerupuk Rumput Laut (Eucheuma spinosum) Kaitannya terhadap Sifat Kimiawi dan Organoleptik,” Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan, vol. 9, no. 1, pp. 18–22, Apr. 2018, https://doi.org/10.35316/jsapi.v9i1.221. [Online]. Available: https: //journal.ibrahimy.ac.id/index.php/JSAPI/article/view/221
[3] K. S. Bapedda, Sumber Daya Alam, 2021.
[4] T. Syafitri, H. Hafiludin, and A. B. Chandra, “Pemanfaatan Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Dari Perairan Sumenep Sebagai Antioksidan,” Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, vol. 15, no. 2, pp. 160–168, Sep. 2022, https://doi.org/10.21107/jk.v15i2.14905. [Online]. Available: https://journal.trunojoyo.ac.id/jurnalkelautan/article/view/14905
[5] W. Winangsih, e. prihastanti, and S. Parman, “Pengaruh Metode Pengeringan terhadap Kualitas Simplisia Lempuyang (Zingiber aromaticum L.),” ANATOMI FISIOLOGI, vol. XXI, no. 1, pp. 19–25, Feb. 2014, number: 1 publisher: Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Hewan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP. [Online]. Available: http://eprints.undip.ac.id/42551/
[6] A. Atikawati, “Sifat Kimia dan Organoleptik Ikan Layang (Decapterus ruselli) Ain dengan Pengeringan menggunakan Oven,” Skripsi, 2018.
[7] N. Cokrowati, R. Andriani, and M. Marzuki, “Pengolahan Rumput Laut sebagai Camilan Sehat di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur,” Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, vol. 3, no. 2, Nov. 2020, https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.501. [Online]. Available: http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/view/501
[8] D. Tanggasari, A. R. Jatnika, and Universitas Teknologi Sumbawa, “Pengaruh Pengeringan Lapis Tipis Jagung (Zea mays L) sebagai Bahan Pakan dengan Suhu yang Berbeda,” Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, vol. 11, no. 1, pp. 73–81, Apr. 2023, https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2023.011.01.07. [Online]. Available: https://jkptb.ub.ac.id/index.php/jkptb/article/view/3567
[9] J. Santika, M. Sukmiwati, and A. Diharmi, “Komposisi Kimia Rumput Laut Hijau Segar (Caulerpa lentillifera),”
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Pekanbaru, 2021.
[10] D. D. Soputan, C. F. Mamuaja, and T. F. Lolowang, “Uji Organoleptik dan Karakteristik Kimia Produk Klappertaart di Kota Manado Selama Penyimpanan,” vol. 4, no. 1, 2016.
[11] S. Cicilia, E. Basuki, A. Prarudiyanto, A. Alamsyah, and D. Handito, “Pengaruh Substitusi Tepung Terigu
dengan Tepung Kentang Hitam (Coleus tuberosus) Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Cookies,” Pro Food, vol. 4, no. 1, pp. 304–310, Oct. 2018, https://doi.org/10.29303/profood.v4i1.79. [Online]. Available:
https://www.profood.unram.ac.id/index.php/profood/article/view/79
[12] N. Erni, K. Kadirman, and R. Fadilah, “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan terhadap Sifat Kimia Dan organoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia esculenta),” Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, vol. 1, no. 1, p. 95, Jul. 2018, https://doi.org/10.26858/jptp.v1i1.6223. [Online]. Available: http://ojs.unm.ac.id/bionature/article/view/6223
[13] Y. Prasetyaningsih and S. Mulyanti, “Pengaruh Suhu dan Laju Alir Pengeringan pada Bawang Putih Menggunakan Tray Dryer,” Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan", vol. 0, no. 0, p. 1, Jul. 2018, number: 0. [Online]. Available: http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/kejuangan/article/view/2315
[14] N. Maulidiyah, H. Santoso, and A. Syauqi, “Analisis Perbandingan Kadar Protein Telur Itik (Khaki campbell) Sebelum dan Sesudah Perendaman dengan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) pada Pengasinan,” Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature), vol. 2, no. 2, Jan. 2020, https://doi.org/10.33474/j.sa.v2i2.3524. [Online]. Available: http://riset.unisma.ac.id/index.php/mipa/article/view/3524
[15] A. Emmawati, S. Salman, and M. Rachmawati, “Pengaruh suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristik kimia chip yoghurt durian (Durio zibethinus),” Journal of Tropical AgriFood, vol. 3, no. 2, p. 86, Sep. 2022, https://doi.org/10.35941/jtaf.3.2.2021.6199.86-92. [Online]. Available: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JTAF/article/view/6199
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.