Perancangan Konsep Visual untuk Video Musik Animasi Gending Rare Penyu Metaluh

Authors

  • Ni Wayan Nandaryani Institut Desain Dan Bisnis Bali
  • Gede Pasek Putra Adnyana Yasa Institut Seni indonesia Denpasar
  • Dewa Gede Purwita Institut Desain Dan Bisnis Bali
  • I Gusti Ayu Kinar Putri Widyantara Institut Desain Dan Bisnis Bali

DOI:

https://doi.org/10.30812/xss4tj11

Keywords:

Animasi, Gending Rere, Konsep Visual, Pelestarian Budaya, Video Musik

Abstract

Penelitian ini membahas perancangan konsep visual video musik animasi untuk lagu Gending Rare berjudul Penyu Mataluh. Gending Rare merupakan lagu-lagu tradisional Bali yang memiliki nilai budaya tinggi dan sering digunakan sebagai media pendidikan dan hiburan bagi anak-anak. Penyu Mataluh sendiri bercerita tentang penyu yang merupakan hewan langka dan dilindungi, dan mataluh yang berarti bertelur. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang konsep visual yang menarik dan edukatif, sehingga dapat menyampaikan pesan lagu secara efektif kepada anak-anak dan masyarakat luas. Penelitian ini memiliki urgensi yang tinggi karena tidak hanya berkontribusi pada pelestarian budaya dan edukasi anak, tetapi juga pada upaya konservasi lingkungan dan pengembangan indus- tri kreatif lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data yang dianalisis meliputi lirik lagu, observasi referensi visual, serta eksperimen dalam pembuatan story board dan desain karakter animasi. Selain menggunakan metode penelitian, perancangan ini juga menggunakan metode penciptaan yang terdiri dari tiga tahapan yaitu, eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan elemen visual yang cerah, karakter yang mudah dikenali, serta alur cerita yang sederhana namun mengandung pesan moral yang kuat, dapat meningkatkan daya tarik dan pemahaman penonton terhadap lagu tersebut. Kontribusi dari hasilperancangan ini yaitu diharapkan mendapatkan konsep yang baik untuk perancangan selanjutnya, serta bisa menjadi media edukasi yang efektif dalam mengajarkan  nilai-nilai pelestarian lingkungan kepadagenerasi muda.

References

[1] I. B. Brata, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Gending Rare sebagai Upaya Melestarikan Kearifan Lokal Bali,” Diakronika, vol. 19, no. 1, p. 66, Jun. 2019. DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss1/80.

[2] N. W. Y. Astuti, “Gending Rare Dalam Perspektif Pendidikan Agama Hindu,” Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, vol. 3, no. 3, pp. 402–417, Oct. 2020.

[3] D. M. Widiantara, I. M. A. Pradnyana, dan I. G. P. Sindu, “Film Dokumenter Permainan Tradisional “Penyu Mataluh”,”Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI), vol. 8, no. 2, p. 120, Jul. 2019. DOI: 10.23887/ karmapati.v8i2.18193.

[4] N. K. A. Wulandari, “Pembelajaran Permainan Tradisi Penyu Mataluh dengan Metode Bermain Peran di Sanggar Kukuruyuk Denpasar,” Skripsi, Institut Seni Indonesia Denpasar, Bali, 2016.

[5] W. G. W. Wardani, S. Syahid, dan T. Akbar, “Pembingkaian Ruang Visual dalam Desain Video Musik Animasi Sabda Alam sebagai Seni Menyampaikan Pesan Kampanye,” Gorga : Jurnal Seni Rupa, vol. 11, no. 2, p. 402, Dec. 2022. DOI: 10.24114/gr.v11i2.39919.

[6] J. I. Purnanean, “Perancangan Film Pendek Konservasi Penyu sebagai Inspirasi Generasi Muda,” Ph.D. dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jul. 2023.

[7] H. Hasanah, “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial),” AtTaqaddum, vol. 8, no. 1, pp. 21–46, 2016. DOI: 10.21580/at.v8i1.1163.

[8] H. H. W. Widyanto dan M. Martadi, “Perancangan Sosialisasi Animasi Explainer Mencegah Perpecahan Milenial Pasca Pemilu 2019 di Surabaya,” BARIK, vol. 1, no. 2, pp. 96–108, Aug. 2020. DOI: 10.26740/jdkv.v1i2.35899.

[9] D. Susanti, “Penerapan Metode Penciptaan Alma Hawkins dalam Karya Tari Gundah Kancah,” Ekspresi Seni, vol. 17, no. 1,pp. 41–56, Jul. 2015. DOI: 10.26887/ekse.v17i1.65.

[10] N. W. Sukarini dan N. L. K. M. Indrawati, “Gending Rare Sebagai Media Pelestarian Bahasa Daerah,” in Prosiding Simposium Internasional “Bahasa-Bahasa Lokal Nasional Dan Global”, Kendari: Universitas Halu Oleo, pp. 1–21.

[11] N. L. P. Darmawati, “Gending-Gending Rare di Desa Bali Aga di Kabupaten Karangasem Analisis Makna,” Jurnal Harian Regional, Nov. 2021.

[12] M. Taro, Dari Ngejuk Capung Sampai Ngejuk Lindung. Amada Press, Feb. 2018.

[13] M. Matondang et al., “Penerapan Metode Brainstorming dalam Perancangan Produk POCHADE,” Talenta Conference Series: Energy and Engineering (EE), vol. 3, no. 2, pp. 743–747, Nov. 2020. DOI: 10.32734/ee.v3i2.1071.

[14] A. Lionardi, “Perancangan Animasi 2D sebagai Media Edukasi tentang Penyu bagi Anak-Anak,” Nirmana, vol. 21, no. 1, pp. 17–28, Feb. 2022. DOI: 10.9744/nirmana.21.1.17-28.

[15] Y. Erlyana, S. Everlin, dan I. F. Yuwono, “Analisis Color Palette Berdasarkan Rasa Warna sebagai Penguat Daya Tarik Emosional dalam Video Anak,” ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, vol. 9, no. 03, pp. 396–411, Sep. 2023. DOI: 10.33633/andharupa.v9i03.7136.

[16] S. Dewangga dan A. Kurnianto, “Perancangan Animasi Pendek dengan Tema Gangguan Kecemasan ”ANGST”,” Jurnal Desain, vol. 4, no. 03, pp. 298–310, May 2017. DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i03.1269.

[17] A. S. Wardana, “Pengembangan Background Datar Melengkung pada Film Animasi Pendek “In the Phone”,” Jurnal Heritage, vol. 11, no. 2, pp. 201–211, Dec. 2023. DOI: 10.35891/heritage.v11i2.4115.

Published

2025-06-12

How to Cite

Perancangan Konsep Visual untuk Video Musik Animasi Gending Rare Penyu Metaluh. (2025). Jurnal SASAK : Desain Visual Dan Komunikasi, 7(1), 09-22. https://doi.org/10.30812/xss4tj11