Uji Validasi dan Reliabilitas Kuesioner SF-36 Versi Bahasa Indonesia untuk Mengukur Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa Gagal Ginjal Kronis

Baiq Indriswari; Fitri  Apriliany; Novitarini

doi:10.30812/biocity.v4i1.5841

Penulis

Baiq Indriswari Universitas Bumigora
Fitri Apriliany Universitas Bumigora
Novitarini Universitas Bumigora

DOI:

https://doi.org/10.30812/biocity.v4i1.5841

Kata Kunci:

Gagal ginjal kronik, kualitas hidup, kuesioner SF-36, reliabilitas, validitas.

Abstrak

Gagal ginjal kronis merupakan gangguan patologis yang ditandai oleh penurunan fungsi ginjal secara progresif dan permanen sehingga ginjal kehilangan kemampuan dalam mempertahankan keseimbangan metabolik dan ekskretorik tubuh. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada aspek fisiologis, tetapi juga menurunkan kualitas hidup pasien akibat berbagai komplikasi yang menyertai perjalanan penyakit. Penilaian terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik menjadi penting sebagai indikator keberhasilan terapi dan pengelolaan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen kuesioner SF-36 versi Indonesia dalam mengukur kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional dengan pendekatan prospektif. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner SF-36 oleh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani perawatan rawat jalan di RSUD Kota Mataram pada periode Juni–Juli 2025. Analisis validitas dilakukan menggunakan korelasi Pearson, sedangkan reliabilitas diuji dengan Cronbach’s alpha. Jumlah responden sebanyak 30 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuesioner SF-36 memiliki nilai korelasi Pearson > 0,40 dan nilai Cronbach’s alpha > 0,70, yang menandakan bahwa instrumen ini valid dan reliabel. Dengan demikian, kuesioner SF-36 versi Indonesia dapat digunakan untuk menilai kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis secara akurat dan konsisten.

Referensi

[1] H. Rustandi, H. Tranado, and T. Pransasti, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Chronic Kidney Disease yang Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa,” J. Keperawatan Silampari, vol. 1, no. 2, pp. 32–46, 2018, doi: 10.31539/jks.v1i2.8.

[2] L. Isro’in and A. F. Mas’udah, “Pelatihan Penghitungan Glomerullo Filtration Rate (Gfr) on Line Bagi Penderita Diabetes Mellitus Dan Hipertensi,” Adimas J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 1, p. 35, 2020, doi: 10.24269/adi.v4i1.1430.

[3] A. R. Lubis, R. R. Tarigan, B. R. Nasution, S. Ramadani, and A. Vegas, “Pedoman Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronik,” Media Sains Indonesia, pp. 1–31, 2022.

[4] P. H. Hung et al., “Erythropoietin prevents dementia in hemodialysis patients: A nation wide population-based study,” Aging (Albany. NY)., vol. 11, no. 17, pp. 6941–6950, 2019, doi: 10.18632/aging.102227.

[5] T. Suwanti, “Gambaran Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani Terapi Hemodialisa,” J. Keperawatan Jiwa, vol. 5, no. 2, pp. 107–114, 2017, doi: 10.26714/jkj.5.2.2017.107-114.

[6] L. Novitasari, D. A. Perwitasari, and S. M. Khoirunnisa, “Validity of short form 36 (SF-36) Indonesian version on rheumatoid arthritis patients”, Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, vol. 7, no. 3, pp. 80–86, 2016, doi: 10.20885/JKKI.Vol7.Iss3.art2

[7] S. Salim, M. Yamin, I. Alwi, and S. Setiati, “Validity and Reliability of the Indonesian Version of SF-36 Quality of Life Questionnaire on Patients with Permanent Pacemakers,” Acta Med. Indones., vol. 49, no. 1, pp. 10–16, 2017.

[8] Z. Ramadhanty, K. Y. Yarsa, and A. Probandari, “Construct Validity and Reliability of Indonesian Version of RAND SF-36 Quality of Life Questionnaire in Breast Cancer Patients,” Indones. J. Cancer, vol. 13, no. 2, p. 55, 2019, doi: 10.33371/ijoc.v13i2.621.

[9] L. Lins and F. M. Carvalho, “SF-36 total score as a single measure of health-related quality of life: Scoping review,” SAGE Open Med., vol. 4, 2016, doi: 10.1177/2050312116671725.

[10] A. S. Siwi, “Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa,” J. Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, vol. 9, no. 2, pp. 1–9, 2021, doi: 10.36085/jkmb.v9i2.1711.

[11] Arovah N and Heesch K, “Verification of the reliability and validity of the short form 36 scale in Indonesian middle-aged and older adults,” J. Prev. Med. Public Heal., vol. 53, no. 3, pp. 180–188, 2020, doi: 10.3961/jpmph.19.324.

[12] A. F. Musa, M. S. M. Yasin, J. Smith, M. A. Yakub, and R. Bin Nordin, “The Malay version of SF-36 health survey instrument: testing data quality, scaling assumptions, reliability and validity in post-coronary artery bypass grafting (CABG) surgery patients at the National Heart Institute (Institut Jantung Negara—IJN), Kuala L,” Health Qual. Life Outcomes, vol. 19, no. 1, pp. 1–11, 2021, doi: 10.1186/s12955-020-01658-9.

[13] S. Abdu and Y. C. Satti, “Analisis Faktor Determinan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis,” J. Keperawatan Florence Nightingale, vol. 7, no. 1, pp. 236–245, 2024, doi: 10.52774/jkfn.v7i1.178.

[14] U. Hasanah, N. R. Dewi, L. Ludiana, A. T. Pakarti, and A. Inayati, “Analisis Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Ginjal Kronik Pada Pasien Hemodialisis,” J. Wacana Kesehat., vol. 8, no. 2, p. 96, 2023, doi: 10.52822/jwk.v8i2.531.

[15] S. Permata Sari, R. AZ, and M. Maulani, “Hubungan Lama Hemodialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Kota Jambi,” J. Ilm. Ners Indones., vol. 3, no. 2, pp. 54–62, 2022, doi: 10.22437/jini.v3i2.20204.

[16] F. H. Putra Oki Nugraha , Affan Yuniar Nur Hidyatullah1, Nur Aida2, “Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Kualitas Hidup Short Form-36 (SF-36) Berbahasa Indonesia Pada Pasien Tuberkulosis,” vol. 8, no. 3, 2018. doi: 10.70410/jfg.v8i3.196.

[17] I. W. M. S. Dharma, D. P. Sari, and B. Rahmat, “Validity and Reliability Test of the Short Form-36 (SF-36) Item Health Survey in Indonesian Version of Post-Heart Attack Patients in Mataram City,” Proc. 2nd Glob. Heal. Innov. conjunction with 6th ORL Head Neck Oncol. Conf. (ORLHN 2021), vol. 46, no. Orlhn 2021, pp. 354–361, 2022, doi: 10.2991/ahsr.k.220206.066.

[18] N. Adiningrum, T. M. Andayani, and S. A. Kristina, “Analisis Faktor Klinik terhadap Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus,” J. Farm. Dan Ilmu Kefarmasian Indones., vol. 8, no. 1, p. 29, 2021, doi: 10.20473/jfiki.v8i12021.29-37.

[19] R. Alfian, Herlyanie, and L. Purwantini, “Profil Kualitas Hidup Dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Rawat Jalan,” J. Ilm. Ibnu Sina, vol. 3, no. 1, pp. 77–87, 2018, doi: 10.36387/jiis.v3i1.134.

[20] M. Manavalan, A. Majumdar, K. T. Harichandra Kumar, and P. S. Priyamvada, “Assessment of health-related quality of life and its determinants in patients with chronic kidney disease,” Indian J. Nephrol., vol. 27, no. 1, pp. 37–43, 2017, doi: 10.4103/0971-4065.179205.