Profil Penggunaan Obat Diare pada Berbagai Kelompok Usia di Klinik Akmil Magelang
Profile of Diarrhea Medication Use Across Age Groups at the Military Academy Medical Center in Magelang
DOI:
https://doi.org/10.30812/biocity.v4i1.5034Kata Kunci:
Adsorben, antidiare, probiotik, terapi suportifAbstrak
Prevalensi diare meluas di negara berkembang dan menjadi penyebab utama morbiditas serta mortalitas global. Artikel ini menyajikan profil penggunaan obat pada penatalaksanaan diare berdasarkan kelompok usia. Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan data resep pasien diare di Klinik Kesehatan Akademi Militer Magelang selama tahun 2021. Seluruh populasi resep (n = 123) dianalisis menggunakan tabulasi distribusi frekuensi dengan Microsoft Excel 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peresepan antidiare menyesuaikan usia, probiotik sebagai pilihan utama untuk balita dan anak-anak, dan loperamid bagi remaja hingga lansia. Adsorben menjadi alternatif seluruh kelompok usia. Penatalaksanaan terapi kelompok usia lebih tua mempertimbangkan prognosis dan penyelesaian gejala penyerta diare, termasuk penggunaan antibiotik, obat antiulkus, dan antispasmodik. Penambahan terapi suportif zinc dan rehidrasi oral diterapkan pada seluruh kelompok umur.
Referensi
[1] World Health Organization, “Diarrhoeal disease,” WHO Fact Sheets, [Daring]. Tersedia pada: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease. [Diakses: 5 Nov 2025].
[2] Kementerian Kesehatan RI, Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018.
[3] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019.
[4] S. Annida dan D. I. Angraini, “Penatalaksanaan holistik pada pasien anak diare akut melalui pendekatan kedokteran keluarga,” Naskah tidak dipublikasikan, 2020.
[5] P. E. Pudyawati dkk., “Optimalisasi bank sampah guna peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat,” Community Empowerment, vol. 5, no. 3, hlm. 194–197, Des 2020, doi: 10.31603/ce.4048.
[6] S. R. Abiyana dkk., “From the Drugbank application to the novel drugs: A pharmacogenomic summary,” E3S Web Conf., vol. 500, hlm. 04002, 2024, doi: 10.1051/e3sconf/202450004002.
[7] D. N. Hikmah dkk., “The role of genetic mutation on schizophrenia: A basic review prior to pharmacogenomics,” dalam Prosiding 4th Borobudur International Symposium on Humanities and Social Science (BIS-HSS 2022), vol. 778, Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Paris: Atlantis Press, 2024, hlm. 835–847, doi: 10.2991/978-2-38476-118-0_96.
[8] H. Setiyaningsih dkk., “The ruling of novel drugs to the molecular targets on variant pathological,” dalam Prosiding 5th Borobudur International Symposium on Humanities and Social Science (BIS-HSS 2023), vol. 856, Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Paris: Atlantis Press, 2024, hlm. 4–13, doi: 10.2991/978-2-38476-273-6_2.
[9] S. S. Zahrah dkk., “From the genetic mutation to the specific pathologies,” dalam Prosiding 4th Borobudur International Symposium on Humanities and Social Science (BIS-HSS 2022), vol. 778, Advances in Social Science, Education and Humanities Research. Paris: Atlantis Press, 2024, hlm. 439–447, doi: 10.2991/978-2-38476-118-0_49.
[10] H. Lutfiyati, P. Pribadi, dan S. B. Santoso, “Kesiapan apoteker dalam memberikan layanan Medication Therapy Management,” CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, vol. 10, no. 1, hlm. 1–8, Jul 2019.
[11] H. Lutfiyati dkk., “Evaluasi sumber daya apoteker berdasarkan standar pelayanan kefarmasian terkait sumber daya manusia di apotek Kabupaten Temanggung,” dalam Prosiding Seminar Nasional Challenges & Opportunities of Pharmapreneurship 4.0 in UHC Era, Surakarta, Indonesia: Oase Pustaka, 2020.
[12] S. B. Santoso dkk., “Swamedig prototype: The integrating application for interprofessional practice of pharmacists, nurses, and midwives,” E3S Web Conf., vol. 500, hlm. 04004, 2024, doi: 10.1051/e3sconf/202450004004.
[13] S. H. Annavisa dan S. B. Santoso, “Pharmacists’ efforts to limit interaction with consumers during the implementing emergency community activity restrictions,” Urecol Journal Part G: Multidisciplinary Research, vol. 1, no. 2, hlm. 1–5, 2021.
[14] S. B. Santoso dkk., “Interaction exchange in dispensaries: An observation on the chronic disease management program,” dalam Prosiding 2nd Borobudur International Symposium on Humanities and Social Sciences (BIS-HSS 2020), Magelang, Indonesia: EAI, Sep 2021, doi: 10.4108/eai.18-11-2020.2311623.
[15] A. A. Suryaningtyas dkk., “The pharmacist-patient communication model in the chronic disease management program,” dalam Prosiding 2nd Borobudur International Symposium on Humanities and Social Sciences (BIS-HSS 2020), Magelang, Indonesia: EAI, Sep 2021, doi: 10.4108/eai.18-11-2020.2311746.
[16] P. Pribadi dkk., “The knowledge and attitude of Universitas Muhammadiyah Magelang pharmacy students on national health programs – a descriptive study,” dalam Prosiding 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences (BIS-HESS 2019), Magelang, Indonesia: Atlantis Press, Mei 2020, doi: 10.2991/assehr.k.200529.154.
[17] S. B. Santoso dkk., “Millennials attitude and knowledge to use hand sanitisers during the Covid-19 pandemic,” dalam Prosiding 2nd Borobudur International Symposium on Humanities and Social Sciences (BIS-HSS 2020), Magelang, Indonesia: EAI, Sep 2021, doi: 10.4108/eai.18-11-2020.2311631.
[18] A. Wulandari, “Gambaran penggunaan obat diare di Puskesmas Gimpu Kecamatan Kulawi Selatan,” Jurnal Farmaku, vol. 5, no. 1, hlm. 1–6, 2020.
[19] R. Hasibuan, “Evaluasi penggunaan obat diare pada pasien pediatrik di 5 Puskesmas Kabupaten Padang Lawas periode Januari–Juli 2017,” Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, 2018.
[20] O. Meila, N. Nurmutiya, dan A. V., “Analysis of the use of antibiotics in diarrhea patients hospitalization in internal disease at RSUP Persahabatan,” MIDPRO, vol. 12, no. 1, hlm. 135–142, Jun 2020, doi: 10.30736/md.v12i1.190.
[21] A. Siswidiasari, K. W. Astuti, dan S. C. Yowani, “Profil terapi obat pada pasien rawat inap dengan diare akut pada anak di Rumah Sakit Umum Negara,” Skripsi, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, 2014.
[22] C. P. Sari, H. Y. Indriani, dan Y. Febrianti, “Treatment response of diarrhea-specific inpatients at private hospital Banten Province,” Jurnal Ilmiah Farmasi, vol. 14, no. 1, 2018.
[23] T. S. Pranindya, “Gambaran penggunaan obat antidiare pada pasien rawat jalan di Puskesmas Tegal Barat,” Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Harapan Bersama, 2021.
[24] P. P. F. Sumolang, M. A. Nurjana, dan J. Widjaya, “Analisis air minum dan perilaku higienis dengan kejadian diare pada lansia di Indonesia,” Media Penelitian dan Kesehatan, vol. 29, no. 1, 2019, doi: 10.22435/mpk.v29i1.123.
[25] O. J. Sumampouw, “Uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Escherichia coli penyebab diare balita di Kota Manado,” Current Pharmaceutical Sciences, vol. 2, no. 1, hlm. 1–5, 2018.
[26] A. Kayrus dan S. Latifah, “Penatalaksanaan diare pada anak di Puskesmas Gedong Tataan dengan pendekatan dokter keluarga,” Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 2019.
[27] S. Alfiyah, “Evaluasi penggunaan obat omeprazol sebagai antitukak lambung terhadap pasien di Apotek Sumber Waras Kota Tegal tahun 2016,” Skripsi, Politeknik Harapan Bersama, 2016.
[28] M. R. Q. Pang, “Penatalaksanaan gangguan saluran pencernaan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2013: Kajian dosis obat dan kemungkinan interaksi obat,” Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2013.
[29] A. Budiarti, S. Prabandari, dan R. Febriyanti, “Gambaran pola peresepan obat antidiare pada pasien anak di Puskesmas Margadana,” Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Harapan Bersama, 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Diwang Ningsih Endang Sakti, Setiyo Budi Santoso, Puspita Septie Dianita

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.











