Problematika Teknologi Deepfake sebagai Masa Depan Hoax yang Semakin Meningkat: Solusi Strategis Ditinjau dari Literasi Digital

  • Anti Mutmainnah Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
  • Awalia Marwah Suhandi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
  • Yusuf Tri Herlambang Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Indonesia
Keywords: Technology, Deepfake, Hoax Problems, Digital Literacy

Abstract

Kemajuan teknologi mengubah cara pandang manusia menuju kemudahan dalam menghadapi berbagai permasalahan tantangan global. Banyaknya perkembangan teknologi ini menimbulkan berbagai manfaat yang besar seperti kemudahan mencari informasi dan alat komunikasi tanpa batas wilayah. Permasalahan yang muncul dengan adanya perkembangan teknologi ini adalah adanya sebuah teknologi yang disalahgunakan untuk kepentingan dan kepuasan semata, seperti teknologi deepfake. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimalisir permasalahan teknologi deepfake ditinjau dari perspektif literasi digital. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi literatur. Hasil penelitian ini adalah teknologi deepfake ini merupakan teknologi AI (artificial intelligence) yang digunakan untuk memanipulasi gambar atau video untuk tujuan tertentu, misalnya adalah menimbulkan dan menyebarkan berita bohong (hoax) di kalangan masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah salah satu tindakan preventif atau pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mendalami dan mempelajari literasi digital. Dengan adanya kemampuan literasi digital masyarakat dapat mengakses, memilah dan memilih serta memahami berbagai jenis informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungannya dengan baik.

References

Adisaputro, S. E. (2020). Pengembangan sumber daya manusia di era milenial membentuk manusia bermartabat. J-KIs: Jurnal Komunikasi Islam, 1(1), 1–27. https://doi.org/10.53429/j-kis.v1i1.118
Ajder, H., Cavalli, F., Patrini, Giorgio, & Cullen, L. (2019). The state of deepfakes: Landscape, threats, and impact. https://doi.org/10.1177/1461444820925811
Bäck, E. A., Bäck, H., Fredén, A., & Gustafsson, N. (2019). A social safety net? Rejection sensitivity and political opinion sharing among young people in social media. New Media & Society, 21(2), 298-316. https://doi.org/10.1177/1461444818795487
Barari, S., Lucas, C., & Munger, K. (2021). Political deepfake videos misinform the public, but no more than other fake media. OSF Preprints, 13.
De Ruiter, A. (2021). The distinct wrong of deepfakes. Philosophy & Technology, 34(4), 1311-1332. https://doi.org/10.1007/s13347-021-00459-2
Diakopoulos, N., & Johnson, D. (2021). Anticipating and addressing the ethical implications of deepfakes in the context of elections. New Media & Society, 23(7), 2072-2098.
Faqih, M., & Soerjati Priowirjanto, E. (2022). Pengaturan pertanggungjawaban pelaku penyalahgunaan deepfakes dalam teknologi kecerdasan buatan pada konten pornografi berdasarkan hukum positif Indonesia. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 3(11), 1156–1168. https://doi.org/10.36418/jist.v3i11.528
Floridi, L. (2021). Artificial intelligence, deepfakes and a future of ectypes. in: floridi, l. (eds) Ethics, Governance, and Policies in Artificial Intelligence. Philosophical Studies Series, vol 144. Springer, Cham. https://doi.org/10.1007/978-3-030-81907-1_17
Gandrova, S., & Banke, R. (2023). Penerapan hukum positif Indonesia terhadap kasus kejahatan dunia maya deepfake. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(10), 650–657. https://doi.org/10.5281/zenodo.10201140
Hailtik, A. G. E., & Afifah, W. (2024). Criminal responsibility of artificial intelligence committing deepfake crimes in Indonesia. Asian Journal of Social and Humanities, 2(4), 776–795.
Harahap, N. (2020). Penelitian kualitatif. Wal ashri Publishing.
Khusna, H., & Pangestuti, S. (2019). Deepfake, tantangan baru untuk netizen deepfake, a new challenge for netizen. Promedia, 5(2), 1–24.
Marlamb, R. E. (2023). Analisis kehidupan manusia yang berdampingan dengan teknologi. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 10(5), 2594–2603.
Rahayu, R. A. S., & Santoso, H. (2023). Analysis of fake face images: Detecting the authenticity of manipulated images using variational autoencoder methods and deep neural network forensics. Sibatik Journal, , 2(9), 2701–2726.
Sabrina, A. R. (2019). Literasi digital sebagai upaya preventif menanggulangi hoax. Communicare : Journal of Communication Studies, 5(2), 31-46. https://doi.org/10.37535/101005220183
Syah, R., Darmawan, D., & Purnawan, A. (2019). Analisis faktor yang mempengaruhi kemampuan literasi digital. Jurnal AKRAB, 10(2), 60–69. https://doi.org/10.51495/jurnalakrab.v10i2.290
Westerlund, M. (2019). The emergence of deepfake technology: A review. Technology Innovation Management Review, 9(11), 39–52. https://doi.org/10.22215/TIMREVIEW/1282
Yani, C. (2020). Pencegahan hoax di media sosial guna memelihara harmoni sosial. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 7(4), 15–21.
Published
2024-02-16