https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/issue/feed Nutriology : Jurnal Pangan,Gizi,Kesehatan 2024-05-04T09:26:14+08:00 M. Thonthowi Jauhari owi.jauhari8@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;"><strong>Nutriology Jurnal</strong> merupakan salah satu media publikasi jurnal ilmiah yang dikelola oleh program studi Gizi, Universitas Bumigora. Nutriology Jurnal ini menerima naskah ilmiah di bidang pangan, gizi, dan kesehatan. Jurnal ini fokus pada bidang gizi klinik, gizi masyarakat, <em>Food science and Food Service</em>&nbsp;serta gizi olahraga. Nutrilogy jurnal terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. ISSN (Online): <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1582873283">2722-0419</a>.</p> <p style="text-align: justify;">Alamat redaksi: Universitas Bumigora,&nbsp;Jl. Ismail Marzuki No.22, Cilinaya, Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83127. <strong>Email: gizi@universitasbumigora.ac.id </strong></p> https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/3513 Status Gizi dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe serta Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil 2024-05-04T09:09:29+08:00 Syintia Utami syintiautami9@gmail.com Wayan Canny Naktiany cannynaktiany@stmikbumigora.ac.id Ni Made Wiasty Sukanty kanty@universitasbumigora.ac.id <p>Faktor penyebab anemia pada ibu hamil diantaranya sosial ekonomi, pengetahuan, pendidikan, dan budaya. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe juga dapat meningkatkan risiko terkena anemia. Ibu hamil berstatus gizi kurang cenderung lebih berisiko mengalami anemia Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia. Rancangan penelitian ini berupa studi analitik dengan metode cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 88 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner karakteristik responden dan kuesioner kepatuhan konsumsi tablet Fe. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman dengan nilai = 0.05. Hasil penelitian menunjukkan nilai p value 0.535 &gt; 0.05 pada status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan nilai p value 0.034 &lt; 0.05 pada kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil dan ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu hamil.</p> 2024-04-04T00:14:59+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/3551 Intervensi Program Dapur Sehat Atasi Stunting pada Tingkat Pengetahuan Ibu serta Praktik Pemberian Makanan Tambahan Balita 2024-05-04T09:17:21+08:00 Putri Ayu Febriyanti putriayufebriyanti02@gmail.com Novia Zuriatun Solehah novia@universitasbumigora.ac.id M. Thonthowi Jauhari thonthowi_jauhari@universitasbumigora.ac.id <p>Balita merupakan kelompok yang rentan mengalami masalah gizi, salah satunya stunting. Stunting merupakan<br>keadaan kekurangan gizi kronis yang dapat menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak balita.<br>Tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Barat menjadi perhatian bersama pemerintah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh intervensi program dapur sehat atasi stunting terhadap tingkat pengetahuan ibu dan praktik pemberian makanan tambahan balita. Penelitian ini menggunakan metode Pre Experimental dengan pendekatan One group Pretest &amp; Posttest. Populasi penelitian ini sebanyak 119 balita, dan responden sebanyak 61 responden. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil penelitian ini didapatkan p value (0.000 &lt; 0.05) artinya ada pengaruh intervensi program dapur sehat atasi stunting terhadap tingkat pengetahuan ibu, hasil lainnya didaptkan p value (0.000 &lt; 0.05) artinya ada pengaruh intervensi program terhadap praktik pemberian makanan tambahan balita stunting. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan ada pengaruh intervensi program dapur sehat atasi stunting terhadap pengetahuan ibu dan praktik pemberian makanan tambahan pada balita.</p> 2024-04-22T09:20:34+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/3727 Variasi Suhu Pengeringan Menggunakan Oven terhadap Mutu Kerupuk Rumput Laut 2024-05-04T09:26:14+08:00 Alya Mulita alyamulita1313@gmail.com Devi Tanggasari devi.tanggasari@uts.ac.id <p>Sumbawa besar merupakan daerah penghasil rumput laut jenis (Eucheuma cottonii) yang dibudidayakan oleh<br>petani rumput laut setempat. Kerupuk rumput laut ini salah satu produk hasil olahan di Desa kaung, rumput laut ini diolah melalui proses perendaman, perebusan, pengukusan dan yang paling penting yaitu proses pengeringan karena dapat mempengaruhi kandungan kimia dari kerupuk rumput laut yang dihasilkan, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pengeringan terhadap mutu kerupuk rumput laut (Eucheuma Cottonii)". Metode penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di laboratorium dan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap satu faktor yaitu suhu (60oC, 65oC dan 70oC). Analisis data menggunakan uji Anova. Hasil penelitian pengeringan kerupuk rumput laut pada ketiga suhu pengeringan (60oC, 65oC dan 70oC) menunjukkan pada suhu pengeringan 70oC merupakan pengeringan terbaik karena mampu menurunkan kadar air lebih banyak yaitu 6.46%, kadar abu yang relatif rendah yaitu 2.03%, kadar lemak sebesar 0.32% dan karbohidratnya 89.38% lebih tinggi dibanding suhu pengeringan lainnya, p value = 0.000 &lt; 0.05 yang artinya ada pengaruh variasi suhu pengeringan terhadap mutu kerupuk rumput laut.</p> 2024-04-23T08:27:57+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/3728 Analisis Uji Fisik dan Uji Kimia Cabai Rawit yang Dikeringkan dengan Berbagai Variasi Suhu Menggunakan Mesin Dehydrator 2024-04-30T22:59:06+08:00 Rasdi Adungka rasdiadungka779@gmail.com Devi Tanggasari devi.tanggasari@uts.ac.id <p>Cabai salah satu tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi dan berpotensi untuk terus dikembangkan namun cabai rawit merupakan jenis buah yang mudah rusak, oleh karena itu diperlukan penanganan pasca panen yang tepat, salah satunya dengan pengeringan mengunakan variasi suhu mengunakan mesin <em>dehydrator</em> dengan lama waktu pengeringan 8 jam. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh suhu pengeringan yang berbeda 60, 70, dan 80°C terhadap analisis fisik (susut bobot) dan analisis kimia (kadar air, kandungan vitamin C dan capsaicin) pada cabai rawit yang di keringkan menggunakan mesin <em>dehydrator. </em>Rancangan percobaan yang digunakan &nbsp;adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan tiga perlakuan dan tiga kali ulangan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa suhu mempengaruhi penurunan susut bobot pengeringan dan penurunan kadar air cabai rawit. Hasil pelnellitian pelngelringan cabai rawit delngan alat pelngelringan <em>dehydrator </em>melnulnjulkkan adanya pelngarulh pelrlakulan sulhul pada pelngelringan telrhadap sulsult bobot, kadar air, kandulngan vitamin C, dan kandulngan capsaicin. Belrdasarkan hasil pelnellitian didapatkan pelnulrulnan sulsult bobot dan kadar air pelngelringan cabai rawit telrbaik telrdapat pada sulhul 80°C delngan pelnulrulnan sulsult bobot selbelsar 98.11 dan 12.28% dengan kandungan vitamin C selbelsar 18.36 gram dan kandulngan capsaicin selbelsar 0.96 gram. Penurunan kadar air pada suhu 80℃ hampir mencapai kadar air SNI (12%).</p> 2024-04-30T20:45:45+08:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/3781 Pengaruh Media Ular Tangga terhadap Tingkat Pengetahuan Anemia, Asupan Sumber Zat Besi, dan Kadar Hemoglobin Siswi Menengah Atas 2024-04-30T22:59:06+08:00 Jumania Falindri jfalindri17@gmail.com Baiq Fitria Rahmiati baiqfitria@universitasbumigora.ac.id Ni Made Wiasty Sukanty kanty@universitasbumigora.ac.id <p>Anemia merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang dapat dialami oleh balita, remaja, ibu hamil, dan usia lanjut. Data Riskesdas 2018 menunjukkan sebanyak 32% anemia terjadi pada usia 15-24 tahun. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko lebih besar mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada saat kehamilan dan berisiko melahirkan dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan stunting. Peningkatan asupan zat besi pada remaja putri dapat dilakukan dengan program suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) yang mengandung zat besi (Fe), fortifikasi makanan, dan pendidikan gizi. Pemberian pendidikan kesehatan akan memengaruhi sikap remaja putri terhadap pencegahan anemia. Penelitian ini merupakan penelitian <em>quasi eksperimental</em> dengan rancangan <em>pretest-posttest with control group</em>. Populasi penelitian ini adalah siswi SMAN 9 Mataram yang mengalami anemia dengan jumlah sampel sebanyak 62 siswi yang terbagi dalam kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Penelitian dilakukan dengan pemberian kuisioner pengetahuan tentang anemia, kuisioner SQ-FFQ asupan sumber zat besi, dan pengecekan kadar Hb. Data hasil penelitian diolah menggunakan uji <em>paired t-test</em> dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pembelajaran dengan media permainan ular tangga terhadap pengetahuan anemia kelompok intervensi (p = 0.000), asupan sumber zat besi kelompok intervensi (p = 0.000), dan kadar hemoglobin kelompok intervensi (p = 0.000) dan kelompok kontrol (p = 0,006). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran dengan media ular tangga terhadap pengetahun, asupan sumber zat besi, dan kadar hemoglobin siswi di SMAN 9 Mataram.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Anemia, hemoglobin, ular tangga, siswi, tingkat pengetahuan.</p> 2024-04-30T22:58:29+08:00 ##submission.copyrightStatement##