https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/issue/feedNutriology : Jurnal Pangan,Gizi,Kesehatan2024-11-06T23:40:41+08:00M. Thonthowi Jauhariowi.jauhari8@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>Nutriology Jurnal</strong> merupakan salah satu media publikasi jurnal ilmiah yang dikelola oleh program studi Gizi, Universitas Bumigora. Nutriology Jurnal ini menerima naskah ilmiah di bidang pangan, gizi, dan kesehatan. Jurnal ini fokus pada bidang gizi klinik, gizi masyarakat, <em>Food science and Food Service</em> serta gizi olahraga. Nutrilogy jurnal terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Mei dan November. ISSN (Online): <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1582873283">2722-0419</a>.</p> <p style="text-align: justify;">Alamat redaksi: Universitas Bumigora, Jl. Ismail Marzuki No.22, Cilinaya, Kec. Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83127. <strong>Email: gizi@universitasbumigora.ac.id </strong></p>https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/3739Pengaruh Penambahan Asap Cair Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L.) pada Proses Pengawetan Ikan Bage2024-11-06T16:23:10+08:00Desy Savitridesy@gmail.comDevi Tanggasaridevi.tanggasari@uts.ac.id<p>Asap cair salah satu produk hasil pirolisis dari tempurung kelapa yang dapat digunakan sebagai sebagai bahan tambahan alami untuk pengawetan makanan. Pada saat ini asap cair banyak digunakan oleh para pelaku industri pangan sebagai pemberi aroma, tekstur dan cita rasa yang khas pada produk pangan seperti daging, ikan, dan keju. Selain itu, asap cair dinilai lebih praktis dan efisien karena pada proses pengawetan makanan lebih aman dibandingkan dengan pengasapan. Salah satu produk yang dapat diawetkan dengan penambahan asap cair adalah ikan bage khas sumbawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan asap cair terhadap proses pengawetan ikan bage. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama yaitu konsentrasi asap cair yang terdiri dari 3 taraf yaitu 10 ml, 15 ml, dan 20 ml, serta faktor kedua yaitu lama penyimpanan terdiri dari 1 hari, 2 hari, dan 3 hari, data yang dihasilkan diolah menggunakan SPSS. <strong>Hasil penelitian ini </strong>menunjukkan bahwa asap cair dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik yaitu 0,000 (P ≤ 0,05). Rata-rata perlakuan asap cair 20 ml dan lama penyimpanan 1 hari merupakan perlakuan terbaik dengan menunjukkan sifat fisik warna 3,60 (ikan cenderung berwarna putih), aroma 3,52 (tidak beraroma amis) dan tekstur 3,08 (bertekstur sedikit lembek).</p>2024-10-30T06:30:07+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/4002Hubungan Asupan Protein dan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Keluarga Nelayan2024-11-06T16:20:56+08:00Salsabila Salsabilafahrizalsalsabila@gmail.comFatma Tresno Ingtyasfahrizalsalsabila@gmail.comRisti Rosmiatifahrizalsalsabila@gmail.comEsi Emiliafahrizalsalsabila@gmail.comNila Reswari Haryanafahrizalsalsabila@gmail.com<p>Anak usia sekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa namun kelompok ini merupakan salah satu kelompok rentan masalah gizi. Berdasarkan observasi yang dilakukan di desa Bagan Asahan Pekan, status gizi kurang pada anak sekolah dasar sebesar 11% dan diatas rata-rata nasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan protein dan pola makan dengan status gizi anak keluarga nelayan. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dan dilakukan di Desa Bagan Asahan Pekan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, sampel sebanyak 73 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Semi Quantitativ Food Frequency Questionnaire, status gizi dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Analisis data menggunakan uji rank spearman dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan asupan protein siswa baik sebesar 31.5%. Pola makan yang terbentuk adalah pola makan prudent dan western. Status gizi baik sebesar 79.5%. Uji rank spearman menunjukkan ada hubungan signikan antara asupan protein, pola makan prudent, dan pola makan western dengan status gizi. Analisis uji regresi linear berganda terdapat hubungan signikan antara asupan protein dan pola makan dengan status gizi anak sekolah. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,639 menunjukkan asupan protein dan pola makan mempengaruhi status gizi sebesar 63.9%.</p>2024-10-30T15:34:36+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/4259Pengaruh Substitusi Tepung Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Terhadap Daya Terima Dan Kadar Serat Cookies2024-11-06T09:04:53+08:00Alfi Rekhajananialfirekha@gmail.comMohammad Jaelanijaelani@gmail.comZuhria Ismawantiismawanti@gmail.comSetyo Prihatinsetyo@gmail.comRia Ambarwatiambarwati@gmail.comEnny Rahmawatirahmawati@gmail.com<p>Asupan serat yang rendah di Indonesia merupakan salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif. Perlu upaya meningkatkan asupan serat dengan menambahkan bahan pangan tinggi serat pada makanan, yaitu substitusi tepung biji alpukat dalam cookies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung biji alpukat <em>(Persea Americana Mill.)</em> terhadap daya terima dan kadar serat cookies. Metode penelitian ini merupakan penelitian experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Uji daya terima panelis menggunakan uji hedonik dengan 5 skala (sangat tidak suka, tidak suka, agak suka, suka, dan sangat suka), kemudian dianalisis menggunakan uji Friedman. Uji kadar serat menggunakan metode multienzim, dianalisis dengan uji beda One Way ANOVA, dan uji lanjut Tuckey. Hasil uji Friedman menunjukan adanya perbedaan signifikan pada uji hedonik pada warna, aroma dan rasa, sedangkan tekstur tidak menunjukan perbedaan signifikan. Ada perbedaan kadar serat (p=0,000) pada cookies substitusi tepung biji alpukat, dengan kadar serat tertinggi pada F5 (50%) dan terendah pada F0 (0%), semakin tinggi substitusi tepung biji alpukat, semakin tinggi kadar seratnya. Cookies dengan daya terima tertinggi adalah cookies substitusi 30% tepung biji alpukat, unggul dalam aspek warna dan tekstur. Reformulasi cookies diperlukan untuk meningkatkan kualitas dalam segi rasa.</p>2024-11-03T23:09:41+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/4286The Analisis Asupan Kalori Konsumsi Makan Pagi dengan Kebugaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar2024-11-06T23:37:40+08:00Yanita Listianasarizani3ta@gmail.comHayu Listiyaningsihhayulistiya@gmail.com<p>Anak sehat adalah harapan bangsa sehingga perlu dipersiapkan supaya menjadi sumber daya manusia berkualitas, sehat dan berguna bagi masyarakat. Dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik dibutuhkan zat gizi yang diperlukan dalam jumlah cukup karena peran gizi menentuan kesehatan anak. Keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan jasmani yang lelah akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang tidak lelah. Zat gizi harus cukup karena kekurangan kadar zat gizi mengakibatkan kurangnya tonus jasmani, yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas mengantuk dan lekas lelah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara asupan kalori konsumsi makan pagi dengan kebugaran jasmani siswa sekolah dasar. Rancangan penelitian ini berupa metode <em>cross sectional</em>. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas I, II dan III SD Negeri 1 Bugisan dengan kriteria berumur 6 – 9 tahun, sehat, melakukan makan pagi dan bersedia menjadi subjek penelitian. Instrumen penelitian menggunakan formulir <em>food recall</em> konsumsi makan pagi dan <em>Harvard Step UP Test.</em> Analisis data menggunakan uji korelasi <em>product moment</em>. Hasil penelitian menunjukkan (P: 0,002) dengan (r: 0,503). Kesimpulannya ada hubungan positif antara asupan kalori konsumsi makan pagi dengan kebugaran jasmani pada siswa sekolah dasar.</p>2024-11-06T23:37:40+08:00##submission.copyrightStatement##https://journal.universitasbumigora.ac.id/index.php/nutroilogy/article/view/4298Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja2024-11-06T23:40:41+08:00Siti Rahmasitirahmaa0904@gmail.comNila Reswari Haryananilareswariharyana@unimed.ac.idJuliarti Juliartisitirahmaa0904@gmail.comYatty Destani Sandyyattysandy@unimed.ac.idHardi Firmansyahhardigizi@unimed.ac.id<p>Remaja merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami masalah gizi, seperti anemia, gizi kurang dan gizi lebih. Hal ini dikarenakan pada usia remaja tahap pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sehingga membutuhkan asupan zat gizi yang optimal, guna menjaga status gizi yanag baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan zat gizi makro dengan status gizi remaja. Metode penelitian ini menggunakan desain <em>cross sectional</em>. Teknik sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>, dan diperoleh sebanyak 91 sampel remaja. Data asupan zat gizi makro diperoleh menggunakan kuesioner <em>food Recall</em> 2x24 jam, data status gizi di ukur berdasarkan <em>z-score</em> (IMT/U). Analisa data menggunakan uji <em>rank spearman</em>. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki status gizi baik (68,1%), kategori energi kurang sebanyak 86,8%, kategori asupan protein sangat kurang sebanyak 72,5%, kategori asupan karbohidrat baik sebanyak 44%, dan kategori asupan lemak baik sebanyak 44%. Hasil analisis hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi menunjukkan nilai p value energi (0.107 > 0.05), asupan protein (0.144 > 0.05), asupan karbohidrat (0.051 > 0.05), asupan lemak (0292 > 0.05). Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan antara asupan zat gizi makro dengan status gizi remaja.</p>2024-11-06T23:40:41+08:00##submission.copyrightStatement##