Implementasi Sistem Aerator Menggunakan Kincir Berbasis Panel Surya Pada Empang Udang
Abstract
Desa Pangkalan di Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah dengan potensi besar dalam budidaya udang. Namun, seperti banyak daerah lain, petambak udang di Desa Pangkalan menghadapi tantangan terkait keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional. Salah satu tantangan utama adalah kebutuhan akan sistem aerasi yang berkelanjutan untuk memastikan kualitas air yang baik dalam empang. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang di Desa Pangkalan, Indramayu, melalui implementasi sistem aerator berbasis panel surya. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air dengan cara yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan. Banyak petambak di desa ini menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas air yang optimal dan mengurangi biaya operasional akibat penggunaan sistem aerasi konvensional. Metode pengabdian ini yaitu memperkenalkan teknologi kincir aerator yang digerakkan oleh energi surya, yang dirancang untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam empang. Pelatihan dan pendampingan diberikan kepada petambak mengenai instalasi, pemeliharaan, dan manfaat penggunaan panel surya. Hasil pengabdian menunjukkan kadar oksigen terlarut dalam air meningkat hingga 15% dibandingkan kondisi awal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa implementasi sistem aerator berbasis panel surya merupakan solusi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas air pada empang udang, sekaligus mendukung praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
References
Ahmed, N., & Turchini, G. M. (2021). Sustainable Intensification of Aquaculture through Solar Energy: Insights from Shrimp Farming in Bangladesh. Journal of Cleaner Production.
Anwar, M., & Subekti, F. (2020). Energi Terbarukan dalam Industri Budidaya: Studi Kasus di Indramayu. Urnal Energi.
Furtado, P. S., Poersch, L. H., & Wasielesky, W. (2011). The effect of different water salinities on the culture of Litopenaeus vannamei in BFT systems. Aquaculture, 396–400.
Gupta, A., Rathore, G., & Verma, P. (2020). Use of Solar-Powered Aerators in Shrimp Farming to Improve Water Quality and Reduce Carbon Footprint. Aquaculture Engineering.
Musa, M., Lusiana, E. D., Buwono, N. R., Arsad, S., & Mahmudi, M. (2020). The effectiveness of silvofishery system in water treatment in intensive whiteleg shrimp (Litopenaeus vannamei) ponds, probolinggo district, East Java, Indonesia. Biodiversitas, 21(10), 4695–4701. https://doi.org/10.13057/biodiv/d211031
Pratama, H. (2022). Implementasi Teknologi Panel Surya pada Budidaya Udang di Wilayah Pesisir. Jurnal Teknologi Lingkungan, 2(11), 89–98.
Santoso, B., & Sugiono, A. (2019). Pengembangan Energi Terbarukan dalam Budidaya Perikanan. Sains Perikanan.
Setyono, A. E., & Kiono, B. F. T. (2021). Dari Energi Fosil Menuju Energi Terbarukan: Potret Kondisi Minyak dan Gas Bumi Indonesia Tahun 2020 – 2050. Jurnal Energi Baru Dan Terbarukan, 2(3), 154–162. https://doi.org/10.14710/jebt.2021.11157
Sharma, A., & Tiwari, G. N. (2012). Progress and Future Directions. Renewable and Sustainable Energy Reviews. Advanced Solar Technology.
Widodo, T., et al. (2021). Pengaruh Aerasi pada Kualitas Air dalam Budidaya Udang. Jurnal Akuakultur Tropis, 3(15), 165–176.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.